Senin, 28 April 2008
Membela Ahmadiyah yang Dizalimi
Imam Ghazali Said * Satu jam setelah Forum Lintas Agama (FLA) memilih saya menjadi jubir dalam konferensi pers 24 April 2008, telepon dan ponsel saya terus berdering; mempertanyakan mengapa saya membela aliran sesat? Karena itu, perkenankan saya memberikan penjelasan berikut. Pertama, Ahmadiyah, baik aliran Lahore, di Indonesia populer dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) maupun aliran
Sabtu, 26 April 2008
Abu Ishaq al-Shirazi: Apakah Nabi Mungkin Berbuat Salah?
Ruzbihan Hamazani Apakah Nabi Muhammad boleh melakukan ijtihad? Jika boleh, apakah ijtihadnya selalu benar, atau mungkin salah? Jika ijithad Nabi mungkin salah, apakah ini tak bertentangan dengan doktrin "infalibilitas" ('ishmah), yakni doktrin tentang kesucian dan kesempurnaan Nabi, atau ketidakmungkinannya melakukan kesalahan? Ini adalah salah satu tema yang pernah didiskusikan dengan ramai di
Jumat, 25 April 2008
Kenapa Seseorang Memeluk atau Pindah Agama?
Ruzbihan HamazaniKenapa seseoang memeluk agama tertentu, dan bukan agama lain? Kenapa seseorang menjadi Muslim, yang lain Kristen, yang lain lagi Hindu, yang lainnya lagi Budha, dan seterusnya? Apakah keanggotaan seseoang dalam agama tertentu adalah hasil keputusan yang bersangkutan, atau karena "kebetulan sosial"? Kalau seseorang lahir dalam keluarga Muslim, apakah tidak dengan sendirinya ia
Kamis, 24 April 2008
Apakah Masalahnya Selesai Jika Ahmadiyah Menjadi Agama Baru?
Ruzbihan HamazaniKeberatan sejumlah kelompok Islam terhadap Ahmadiyah, antara lain, adalah bahwa sekte ini menganut ajaran yang berlawanan dengan akidah Islam, terutama kepercayaan tentang adanya nabi setelah Nabi Muhammad. Ini berlawanan dengan doktrin standar Islam tentang finalitas kenabian Muhammad. Mereka mengatakan: jika Ahmadiyah mau tetap diakaui sebagai bagian dari umat Islam, maka sekte
Senin, 21 April 2008
Raja Abdullah dan Dialog Antaragama
Ruzbihan HamazaniKerajaan Saudi Arabia selalu dikenal oleh dunia luar karena orientasi keagamaannya yang sangat konservatif, kaku, dan eksklusif, antara lain karena ideologi resmi negeri itu, yakni Wahabisme. Tetapi kali ini, kita mendengar berita yang sama sekali lain dari kerajaan yang "menaungi" dua tanah suci Islam itu. Pada 24 Maret 2008 yang lalu, Raja Abdullah ibn Abdul Aziz, mengemukakan
Sabtu, 19 April 2008
Betulkah Doktrin Ahmadiyah Bisa Dianggap "Blasphemy"?
Ruzbihan HamazaniSaya terpaksa menulis sekali lagi tentang Ahmadiyah, dan kali ini yang ingin saya soroti bukan mengenai aspek kebebasan agama seperti saya tulis dalam artikel sebelumnya. Kali ini, titik pusat pembahasan saya adalah mengenai kaitan antara ajaran Ahmadiyah dan "blasphemy" atau pelecehan dan penodaan ajaran agama, sebagaimana dituduhkan oleh beberapa kalangan.Salah satu alasan yang
Jumat, 18 April 2008
Masalah Ahmadiyah dan Kebebasan Keyakinan
Ruzbihan HamazaniMasalah yang dihadapi oleh jamaah Ahmadiyah di Indonesia saat ini bukan semata-mata masalah sekte kecil yang disesatkan oleh banyak kelompok Islam itu. Ini bukan sekedar apakah kita setuju Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah, benar-benar nabi "baru" atau tidak. Masalah Ahmadiyah menyangkut soal yang jauh lebih besar dan mendasar, yakni kebebasan agama dan keyakinan. Saat ini,
Senin, 14 April 2008
Amin al-Khuli tentang "Tajdid": Koreksi
Ruzbihan Hamazani Artikel saya tentang Amin al-Khuli mengandung sebuah kekeliruan yang fatal, dan untuk itu saya perlu memberikan koreksi. Kekeliruan itu menyangkut penerjemahan kutipan dari al-Khuli, "awwal al-tajdid qatl al-qadim bahthan". Saya semula menerjemahkan ungkapan "qatl al-qadim bahthan" sebagai pembunuhan atas yang lama. Terjemahan ini ternyata salah sama sekali setelah saya merujuk
Sabtu, 12 April 2008
Amin al-Khuli tentang "Tajdid"
Ruzbihan Hamazani[Catatan: Artikel ini mengandung kesalahan fatal, dan saya sudah mengoreksinya dalam tulisan terpisah. Jadi, tolong artikel ini dibaca sekaligus dengan koreksinya. Terima kasih.] Amin al-Khuli adalah salah satu pemikir penting dari Mesir yang dikenal karena usahanya untuk mengenalkan pendekatan baru dalam tafsir Qur'an. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh pembaharu, "mujaddid".
Minggu, 06 April 2008
Allahu Akbar: Munajat di Akhir Minggu
Ruzbihan Hamazani Sejak kecil, aku diajar oleh guru-guruku dan orang-orang di sekitarku untuk memanggilMu dengan nama yang sederhana dan indah: Allah. Tetapi orang tuaku, terutama ibuku, tak pernah berani menyebut namaMu secara telanjang tanpa embel-embel. Ibuku tak pernah menyebutMu Allah saja. Ia selalu membubuhkan sebuah kata penghormatan: Gusti. Ibuku selalu memanggilMu: Gusti Allah. Itulah
Langganan:
Komentar (Atom)